Tuesday, December 4, 2012

happy b'day mia :*

TENG TENG !! 5 Desember 1994 : 18 tahun yang lalu, ada seorang ibu yang melahirkan anak perempuan, dan diberi nama " YEREMIA AYUNDA CHRISTINE".dia salah satu frencip aku :* bertubuh mungil (baca :pendek), rambut panjang, badan langsing, mata belo, hidung normal, jidat agak lebar.

menurut gw, MIA itu :

~cheerful
~LASAK
~friendly
~ care bgt ama orang
~ketawanya cetaaaar membahana
~ pinter (trutama bhsa inggris !)
~suka manjat
~suka menolong tp tidak rajin menabung #peacee
~unik !
~pemberani alias suka nekat alias machoo
~pendengar yang baik

today is 05/12/2012 >> i just wanna say HAPPY BIRTHDAY TO YOU :) semoga diumur lo yang ke 18 ini lo semakin setia dengan Tuhan Yesus,semakin diberkati, semakin baik, makin pinter, makin rajin, jd anak kebanggaan orangtua lo, bisa jd berkat buat orang2 disekitar lo, bisa jadi kakak yang baik buat bella & ola, makin sayang sama kita semuaa :) gaboleh cengeng lagi yaa mi :)

gw cuman bisa ngasih ini ya mi (kesannya hrs terharu gitu yak !:) , mudah2an bisa bikin happy18th y.o  lo jadi berkesannn :)





WE LOVE YOU


GOD BLESS YOU

Monday, December 3, 2012

X-mas ^^

come back again :)

 WELCOME DECEMBER   

hello everybody :) kali ini gw mau posting tentang N A T A L . tp sebelumnya gw mau ngasih sedikit deksripi tentang natal :D

Natal  adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.



Natal adalah hal yang paling gw tunggu2 dari Oktober #iniciyuss. soalnya kalo udh masuk desember, suasana natal bertebaran dimana-mana.ada banyak hal2 identik yg berhubungan sama natal, mulai dari pohon2 natal di mall2, pernak-pernik, lampu natal, kartu ucapan, kado , kue, baju + sepatu baru (serta antek2nya) dll. dan kebiasaan yang paling gw suka pas natal itu adalah menghias pohon natal bareng keluarga :)





 NAH , tanpa kemunafikan, gw akui diwaktu natal nyokap sering bikin/beli kue, dan itu bikin gw bisa nguyah ga brenti (efeknya ke berat badan pastinya ! (jgn dibahas lg ). dan yang paling penting , tiap natal , pasti ada kunjungan kerumah sodara2, rekan/ sesama jemaat gereja. NAH INI PENTING ! krn disetiap rumah yang dikunjungi pasti ngasih " amplop" (lo tau lah isinya apa XD ) , dan itu bisa bikin dompet gw obesitas mendadak =D 



Tahun lalu dan tahun2 sebelumnya, gw masih ngerayain natal sama tmn2 SMA . kadang dateng ke gereja rame2 buat ikutin ibadahnya. trs main dari satu rumah kerumah yang lain buat ngabisin kue . tp skrng udh engga bisa sama2 lagi :( dan tahun ini juga , untuk pertama kali, gw ngerayain natal dibawah bayang-bayang UTS ._. tp diluar hal itu, gw selalu berharap suasana natal tahun ini bisa lebih menyenangkan , full of joy & happiness O:)







MERRY X-MA
&
HAPPY NEW YEAR


GOD BLESS YOU 

BAB 6-PEMASARAN


PEMASARAN
1.      Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pengertian pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang dan jasa.Tetapi ada kemajuan dalam bidang pengetahuaan dan teknologi maka dapat dilakukan tidak hanya dipasar  melainkan dapat terjadi dijalan,dikantor,dirumah,dan lain Lain.

Pengertian  Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan
air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut
pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
2.      Jenis-jenis Pasar
Dilihat dari segi fisik pasar
Ø  Pasar nyata yaitu merupakan pasar yang pembeli dan penjualnya
 bertemu secara  pada suatu tempat tertentu.
Ø Pasar abstrak yaitu pasar yang tidak harus bertemu di suatu tenpat seperti pasar nyata. Tetapi dapat bertemu ditempat yang sudah di sepakati

    Dilihat dari segi barang yang di jual belikan
Ø Pasar barang konsumen yaitu barang yang dapat lang sung di gunakan memenuhi kebutuhan manusia.
Pasar faktor produksi yaitu pasar yang memperjual belikan barang yang mempermudah untuk kelancaran produksi contohnya pasar tenaga kerja

Dilihat dari segi luas kegiatan distribusi
Ø Pasar local yaitu pasar yang pemasaranya terbatas hanya di daerah tersebut,maka penjual dan pembeli terbatas pada orang-orang tersebut.Contohnya adalah pasar geplak di daerah bantul.
Ø Pasar nasional yaitu passer yang pemasarannya meliputi sluruh dearah dalam suatu Negara.
Ø Pasar internasional yaitu pasar yang jangkauanya melebihi satu negara


Dilihat dari segi waktu kejadian
Ø Pasar harian yaitu pasar yang terjadi tiap hari
Ø Pasar mingguan yaitu pasar yang terjadi kurang lebih seminggu satu kali
Ø Pasar bulanan yaitu pasar yang terjadi kurang lebih sebulan satu kali
Ø Pasar tahunan yaitu pasar yang terjadi kurang lebih setahun sekali

3.      Konsep-konsep Inti Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya
4.      Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran"
5.      Bauran Pemasaran
     Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni :
Ø Product (produk)
Ø Price (harga)
Ø Place (tempat, termasuk juga distribusi)
Ø Promotion (promosi
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
6.      Tujuan Sistem Pemasaran
Ada beberapa tujuan dari sistem pemasaran, antara lain :
1.Memaksimalkan konsumsi
2. Memaksimalkan kepuasan konsumen
3. Memaksimalkan kualitas hidup
      7.   Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran
Pemasaran tujuan system pemasaran, memaksimumkan Mutu Hidup Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang ; mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur pendekatan dalam mempelajari pemasaran, pendekatan Seba Fungsi Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu : pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar Pendekatan Serba Lembaga Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb Pendekatan Serba barang (Pendekatan Organisasi Industri) Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri Pendekatan Serba Manajemen Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil
Pemasaran pendekatan dalam mempelajari pemasaran, pendekatan Serba Sistem Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga

BAB 5- MANAJEMEN DAN ORGANISASI


MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.      Manajemen
Pengertian dan Peranan Manajemen
Istilah manajemen berasal daari dari kata manage (Perancis) yang berarti memerintah atau mengendalikan, atau kata managiare( Italia) yang artinya melatih, dan dari kata to manage (Inggirs) yang artinya mengelola atau mengurus.
Dalam beberapa literaturm, istilah manajemen mengandung tiga pengeetian , antara lain :
a.       Manajemen sebagai suatu proses
b.      Manajemen sebagai suatu ilmu
c.       Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu.
Latar Belakang Sejarah manajemen

1. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)

2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung  konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja

3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan  manajemen.

Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)

A. Teori Manajemen Ilmiah
Menggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.

5 Prinsip Manajemen Taylor :

1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah   dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.    
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.


Teori Administrasi Umum

>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.


14 Prinsip Manajemen menurut Fayol :

1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.

>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter
Fungsi dan Proses Manajemen
-Proses manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen. Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya. Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan", "pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi pemikiran.Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.
-Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajemen adalah perpaduan pelaksanaan fungsi-fungsi  perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan/pengendalian (controlling) untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu pula. Ada juga yang mendefinisikan manajemen sebagai perpaduan pelaksanaan fungsi-fungsi rencana (plan), kerjakan (do), periksa (check) dan aksi (action) untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Selain itu, ada  yang menerapkan model fungsi-fungsi manajemen yang terkait dengan manajemen mutu yaitu rencana (plan), kerjakan (do), study (kajian) dan aksi (action).
Profesional diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa keahlian, kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kualifaid-pandai, berpengalaman, dan sifat  mengagumkan.  Dalam konteks SDM,  manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional. 
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni:1)        Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.2)        Dukungan manajemen puncak.3)        Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.4)        Berorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.5)        Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.6)        Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.7)        Dilakukan secara terencana/terprogram.8)        Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.9)        Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki:a.      kompetensi atau keakhlian dan pengalaman panjang di bidangnya.b.      sifat haus pada tantangan-tantangan.c.       sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.d.     integritas tinggi.e.      sifat menghargai profesi lain.f.        sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.g.      bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.10)    Penggunaan teknologi tepatguna.11)    Kepemimpinan dalam membangun komitmen.12)    Partisipasi aktif semua anggota.13)    Kerjasama Tim.14)    Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).15)    Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung
2.      Organisasi
Pentingnya Mengenal Organisasi

Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
  1. Diketahui
  2. Dipahami dan dimengerti
  3. Ditaati
  4. Dihargai
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain: a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok. b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip dari organisasi menawarkan petunjuk untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas struktur organisasi. Dengan kata lain, prinsip-prinsip ini adalah kriteria dari proses organisasi yang efisien. Pakar manajemen (Henry Fayol, FW Taylor, UL Urwick dan lainnya) telah menulis beberapa statement khusus yang terkait dengan fungsi organisasi dalam manajemen. Beberapa prinsip itu antara lain:
  1. Kesatuan tujuan        : tujuan dari perusahaan mempengaruhi struktur organisasi dan karena itu tujuan perusahaan harus ditentukan dengan jelas dan kuat terlebih dahulu. Hal ini memberikan arahan yang jelas kepada seluruh aspek organisasi dan nantinya akan dibandingan dengan pencapaian dari tujuan tersebut. Perilaku organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan mungkin akan dibagi dalam tujuan departemen atau tujuan organisasional. Seharusnya ada kesatuan antar tujuan. Tujuan juga seharusnya dibuat jelas untuk seluruh orang sehingga mereka mampu untuk mengerjakan yang terbaik dalam mencapai tujuan tersebut.
  2. Divisi kerja dan Spesialisasi : divisi kerja mengacu pada spesialisasi. Pembagian tugas berkaitan dengan proses membagi tugas ke dalam suatu unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil. Salah satu manfaat utama dari mengorganisasikan tugas adalah bahwa kelompok orang yang bekerja sama melalui pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan sejauh mana tugas-tugas seharusnya dispesialisasikan. Spesialisasi rendah jika pekerja melakukan beraneka ragam pekerjaan, dan spesialisasi tinggi jika pekerja hanya melakukan satu tugas saja. Setiap departemen dari organisasi seharusnya diberikan sebuah fungsi yang spesifik. Hal ini akan menaikkan tingkkat efisiensi dan kualitas kerja dari perusahaan. Pada saat yang bersamaan, spesialisasi tidak boleh menimbulkan akibat yang kurang baik pada keseluruhan sistem yang terintegrasi. Koordinasi harus dibangun diantara setiap departemen dan aktivitas. Spesialisasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dari keseluruhan struktur organisasi.
  3. Delegasi Kewenangan : seharusnya ada pembagian kewenangan yang wajar dalam setiap organisasi, khususnya untuk organisasi dengan skala yang besar. Ide dasar dari delegasi adalah untuk melihat kekuatan pengambilan keputusan ditempatkan dalam porsi yang wajar. Delegasi adalah berguna agar pekerjaan diselesaikan melalui orang lain. Satu manajer yang sukses secara normal tidak melaksanakan pekerjaan oleh dirinya sendiri. Dia mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab untuk orang dibawahnya. Dia juga memotivasi bawahannya dan melihat apakah mereka mengambil inisiatif, mengerjakan secara efisien dan mendukung pencapain tujuan organisasi.
  4. Koordinasi : Koordinasi mempengaruhi integrasi pada fungsi dasar manajemen. Prinsip dari koordinasi adalah penting saat ini untuk memfasilitasi pencapaian dari keseluhan tujuan organisasi. Koordinasi tidak akan terjadi secara otomatis. Untuk ini, perlu untuk membangun hubungan yang baik dalam organisasi.
  5. Kesatuan Komando  : kesatuan komando mengindikasikan bahwa setiap bawahan hanya memiliki satu ayasan yang perintahnya harus dikerjakan. Karyawan seharusnya tidak memiliki lebih dari satu atasan untuk melakukan laporan atau fungsi perintah atau pemberian arahan. Laporan kepada lebih dari satu atasan akan memunculkan kebingungan.
  6. Fleksibilitas : struktur organisasi seharusnya fleksibel dan tidak kaku. Struktur harus dapat selalu beradaptasi dengan perubahan situasi dan memungkinkan adanya perubahan atau pergantian tanpa memunculkan gangguan yang serius.
  7. Simple/sederhana : struktur organisasi harus dibuat sederhana untuk pemahaman yang lebih jelas dari karyawan. Struktur juga seharusnya lebih mudah untuk diatur. Komunikasi internal akan lebih mudah jika struktur organisasi lebih sederhana. Struktur organisasi harus sesederhana mungkin .
  8. Rentang Kendali : rentang kendali sebisa mungkin untuk lebih sedikit dan adil. Ini berarti manajer seharusnya tidak dituntut untuk mengawasi bawahan dalam jumlah besar.
  9. Chain of command   : prinsip dari chain of command adalah batas kewenangan dari kepala eksekutif kepada atasan level pertama sudah didefinisikan dengan jelas. Batas kewenangan harus didefinisikan dengan wajar untuk menghindari kebingungan.
  10. Prinsip pengecualian : eksekutif pada level yang level lebih tinggi sibuk dengan hal-hal yang penting dan memiliki batas waktu untuk mempelajari hal-hal administratif rutin. Masalah yang sangat rumit dan luar biasa kompleks harus diselesaikan oleh top management dan masalah rutin harus dihadapi oleh eksekutif yunior pada tingkat yang lebih rendah. Lebih dari itu, waktu dari top management ditabung. Mereka dapat mempergunakan waktu mereka untuk menghadapi masalah yang lebih penting dan kompleks.
  11. Wewenang & Tanggung Jawab :wewenang bertindak sebagai alat kuat yang digunakan manajer untuk mencapai tujuan tertentu. Wewenang dari setiap manajer harus didefinisikan dengan jelas. Karyawan tidak bisa lari dari tanggung jawab hanya dengan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Sebaliknya, tanggung jawab atasan pada perilaku bawahannya adalah mutlak.
  12. Efisiensi : struktur organisasi seharusnya mampu untuk meningkatkan fungsi secara lebih efisien. Untuk itu, struktur harus sesuai dengan nature, ukuran, aktifvitas, dll dari organisasi.
  13. Keseimbangan yang wajar   : keseimbangan yang wajar dibutuhkan dalam aspek yang berbeda dalam organisasi. Ini berarti harus ada keseimbangan yang beralasan dalam ukuran dan dungsi departemen, sentralisasi dan desentralisasi organisasi, rentang kendali, chain of command dan akhirnya antara aset manusia dan material.
  14. Pemisahan fungsi lini dan staf : fungsi lini seharusnya dipisahkan dengan fungsi staff walaupun mereka memiliki karakter yang mirip. Fungsi lini langsung terhubung dengan kegiatan operasi sedangkan fungsi staf adalah pelengkap dari fungsi lini. Fungsi ini harus dikoordinaiskan jika dibutuhkan tetapi secara normal harus dipisahkan.
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang dibutuhkan dalam manajemen dibagi atas kategori hubungan, seperti;
  • Hubungan antar Pribadi terdiri dari:
a. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang  bersifat legal dan sosial.
 b. Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait
 c. Penghubung (Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang   sendiri yang secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan dukungan dan informasi.
·         Hubungan dengan Informasi terdiri dari:
 a. Pemantau (Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf informasi baik internal dan eksternal yang  berkaitan dengan organisasi.
 b. Penyebar (Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota-anggota lain dalam organisasi.
 c. Jurubicara (Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai oleh organisasi.
·         Hubungan dengan Pengambilan Keputusan terdiri dari:
 a. Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan diperlukan dalam encari kesempatan (celah) dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek- proyek perbaikan” untuk menimbulkan perubahan sehingga dapat meningkatkan organisasi.
b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab atas tindakan, yang  korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan/ atau berada dalam    keadaan genting (urget).
 c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab terhadap alokasi segala    sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan, sehingga tidak terjadi manipulasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab.
 d. Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk mewakili organisasi pada perundingan-  perundingan utama yang dapat meliputi kerjasama.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
  • · Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
  • · Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.

http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/13/